MANADO – Terkait stunting Pemkot Manado dan APM bersama staf khusus menggelar dialog Tabea Manado yang dengan tema Percepatan Penanganan Stunting di Kota Manado yang digelar di salahsatu rumah kopi di kawasan Mega Smart Manado, Jumat (27/05/22).
Kadis Kesehatan Kota Manado dr Steaven Dandel mengatakan terkait penanganan stunting ASI itu adalah yang paling penting untuk mencegah potensi terjadinya stunting.
Selain ASI kata Dandel asupan gizi juga sangat penting tergantung namun tergantung juga seberapa besar kalori yang dihasilkan.
” Kalau cuma makan nasi itu belum berimbang jadi memang harus ada kalori untuk tambahan pengganti. 6 bulan pertama harus wajib asupan ASI,” terang Dandel.
Kata Dandel, yang penting yang harus dipahami adalah untuk menjaga kesehatan bayi atau ibu hamil adalah asupan kalori dan makanan bergizi harus jadi prioritas.
Lagi kata Dandel, ada 146 yang kena stunting pada data tahun 2021 dan pada tahun 2022 tinggal sekitar 70.an, ini berarti pendamping dilapangan berjalan baik karena ada penurunan yang signifikan.
” Kami berharap tidak ada lagi kelahiran bayi yang berpotensi stunting,” terangnya.
Sementara Kadis BKKBN Ir Meiske Wolah, MSi yang juga masuk dalam tim pendamping keluarga mengatakan sudah ada tersedia balai KB disetiap kecamatan ada 300-an tim yang siap menjadi pendamping untuk mencegah terjadinya stunting.
Dari 11 kecamatan ada di Kota Manado ada juga yang zero stunting. Stunting juga bisa kena pada keluarga yang ekonomi menengah ke atas dan penyebabnya banyak.
“Kami mendukung Visi Misi AARS untuk masyarakat maju dan sejahterah. Mari akses layanan kesehatan untuk mengetahui masalah kesehatan kita.Kalau tidak dari sekarang kapan lagi,” tutur Wolah. (Denny)