MANADO – Pelayanan air bersih yang tidak maksimal dan tidak memuaskan pelanggan merupakan persoalan yang sering terjadi di Kota Manado. Terkait hal tersebut Direktur utama PDAM Kota Manado Mecky Taliwuna didampingi Ketua Dewan Pengawas Ir. Frasnsiscus Timah menganalisa sejumlah masalah yang membelit PDAM dan PT Air Manado selama ini.
Kepada sejumlah wartawan di Kantornya, Taliwuna mengatakan pihaknya baru tiga bulan dipercayakan oleh pak Walikota Manado Andrei Angouw dan sudah mereview kembali seluruh permasalahan yang terjadi di PT Air Manado. Banyak ketimpangan yang terjadi yang mengakibatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat tidak maksimal.
“Masalahnya, selama ini PDAM Manado dan PT Air baru bisa melayani masyarakat Kota Manado sebesar 30 persen. Sejak PT Air Manado beroperasi tahun 2007, data pelanggan sebanyak 35 ribu. Sekarang bukan naik, malah turun drastis, sekitar 22 ribuan pelanggan,” ungkap mantan Direksi Bank Sulutgo ini, Senin (04/10/21).
Rasionya menurut Dirut PDAM, jumlah penduduk dan jumlah rumah di Manado setiap tahun semakin bertambah, setidaknya harus seiring, kalau rumah bertambah otomatispelanggannya bertambah bukan menurun.
“Tapi berbanding terbalik dengan jumlah pelanggan sambungan baru. Seharusnya kan bertambah. Tapi kenyataan sekarang, malah turun jadi 22 ribu. Ini sekelumit masalah yang kami temukan, dan harus ada jalan keluarnya,” ujar Taliwuna.
Tak hanya itu, sejumlah masalah berupa tidak dapat melayani sambungan baru khusus daerah pelayanan PDAM. Selain itu, PDAM tidak mampu melayani potensi 20.000 Sambungan Rumah untuk wilayah kecamatan Mapanget dan Bunaken Daratan dikarenakan kapasitas produksi Instalasi Pengelolaan Air (IPA) yang terbatas serta pelayanan air ditiap area tidak merata 1×24 jam.
“Pesan Pak Walikota Manado kepada kami yaitu pelayanan air bersih kepada masyarakat jangan pernah terhenti satu menit pun. Itu akan kami jaga terus,” tambah Ketua Dewan Pengawas PDAM, Frasnsiscus Timah. (denny)