MANADO – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Andrei Angouw dan Richard Sualang mengikuti Rapat Meeting Zoom bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) didampingi Sekot, Micler C.S Lakat Asisten III, Bart Assa, Kadis DLH, Franky Porawouw, Kadis PUPR, Jhon Suwu, Kadis BPBD, Peter A. Eman dan pejabat teknis lainnya di ruang kerja walikota, Rabu (21/07/21).
Pembahasan yang melibatkan berbagai pihak di Kota Manado ini dalam kaitan dengan penataan infrastruktur Kota serta beberapa utilitas Kota yang ada di Kota Manado.
Beberapa hal yang dibahas diantaranya persoalan jalan yang ada di Bethesda, ranting pohon yang akan dipangkas, persoalan drainase dalam Kota, persoalan kubur yang ada di Winangun, persoalan Ring Road, persoalan jembatan-jembatan dan lain-lain.
Hal-hal urgen yang dibahas antara lain, seperti lokasi longsoran pekuburan Winangun. Yang dibicarakan dalam kaitan dengan pekuburan ini adalah soal pemindahan kubur tersebut.
Meneurut Walikota, setelah pemindahan kubur clear dilakukan pemerintah Kota maka disaat pembuatan bahu jalannya sudah dilebarkan atau dimundur kebelakang ketika akan dibuat tanggul.
Bahasan lainnya adalah penanganan bencana disekitar jalan-jalan protokol serta penebangan pohon dibeberapa ruas jalan yang mengancam.
Dibahas juga soal drainase dan kolam retensi dikawasan ringroad I. Pembahsan ini cukup alot sebab ada beberapa lokasi yang terancam banjir seperti wilayah Welong Malendeng akibat drainase kurang baik.
Bahasan lainnya yang ditanyakan adalah soal lampu disekitar jembatan Soekarno dan jembatan di Boulevard II. Hambatan adalah koordinasi dengan PT PLN menyangkut posisi tiang listrik yang harus dipindahkan.
Menurut Walikota, Koordinasi diharapkan dilakukan dengan instansi teknis pemerintah Kota seperti dari Kadis PUPR termasuk dengan Camat yang ada diwilayahnya.
Hal-hal lain yang dibicarakan adalah genangan air yang sering terjadi diruas jalan Wolter Mongisi di Malalayang.
Demikian juga koordinasi dengan Balai Jalan soal pengadaan lampu jalan yang akan dilakukan Pemerintah Kota di Boulevard II. Permasalahan penting lainnya adalah soal status jalan Boulevard II. Jalan ini stausnya belum merupakan jalan nasional sebab statusnya nanti masuk jalan nasional tahun depan.
Walikota juga menanyakan soal penanganan jalan didepan Polsek Wanea karena air yang sangat deras mulai dari Pom Bensin Winangun sampai Kodim kearah bawah jika terjadi hujan deras.
“Kondisi ini merusak jalan disekitar khususnya depan Yayasan Katolik dan Polsek Wanea karena parit tidak mampu menampung debet air jika hujan cukup lama,” tutur walikota.
Semua permasalahan infrastruktur dan utilitas Kota ini mendapat tanggapan pihak BPJN untuk dikoordinasikan dan dibenahi kedepan. Jadi inti dari pembahasan ini adalah membahas potensi permasalahan dan tindaklanjut.
Selesai pembahasan virtual dengan BPJN Walikota melakukan rapat internalisasi dengan pejabat internal pemkot yang hadir dalam pembahasan virtual tadi.
Yang dibicarakan adalah soal koordinasi antar kewenangan terutama koordinasi Pemkot dengan instansi lainnya diluar Pemkot seperti dengan PLN dan lain-lain. (**redaksi)