Tim Monev Pastikan Program P2L Berjalan Dengan Baik

Minahasa Utara152 Dilihat

 

Minut – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Provinsi Sulawesi Utara selaku Pembina dan Tim Teknis Kabupaten Minahasa Utara, berkunjung ke Kelompok Wanita Tani (KWT) penerima Banper P2L, Desa Bahoi, Desa Sonsilo, Desa Pontoh dan Desa Minaesa pada Jumat, 07 Mei 2021.

“Kunjungan Tim Monev Provinsi Sulawesi Utara ini dalam rangka monitoring, evaluasi dan verifikasi kegiatan Banper P2L Tahun 2021 kepada penerima, dalam rangka penanganan stunting di Kabupaten Minahasa Utara, juga untuk melihat secara langsung kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan sebagai sarana komunikasi untuk pastikan pelaksanaan kegiatan P2L ini dapat berjalan dengan baik”, ungkap Tim Monev.

Lanjutnya, “Diharapkan juga penggunakan dan pemanfaatan dana yang diberikan oleh Pemerintah digunakan secara maksimal, selain itu diarahkan agar para anggota KWT bisa rawat dan menjaga kesuburannya tanaman, sebagaimana arahan dari pembina dan tim teknis”, tutur Tim Monev.

Kepala Dinas Kabupaten Minahasa Utara, Ir. Johana Manua mengatakan, “Kelompok Wanita Tani (KWT) memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah untuk menanam, sayur-sayuran dan tanaman obat keluarga, selain indah juga memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga.

Jenis sayuran yang dibudidaya oleh anggota kelompok dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga tanpa harus membeli, dan hasil dari panen yang berlebih bisa dijual sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat itu sendiri.

Program Pekarangan Pangan Lestari P2L ini untuk mencegah stunting dan penanganan daerah rentan rawan pangan. Salah satu intervensi spesifik yang harus dilakukan untuk mencegah stunting adalah tercukupinya konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) untuk Balita.

Dengan menciptakan ketahanan pangan lestari dengan pemanfaatan pekarangan rumah menjadi sumber bahan makanan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan, hal ini merupakan ketahanan yang akan berpengaruh ke berbagai aspek kehidupan.

Ciptakan ketahanan pangan lestari dengan pemanfaatan pekarangan rumah menjadi sumber bahan makanan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan. Praktis tak perlu biaya mahal. Juga bagaimana memanfaatkan kesempatan pada ‘seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK)’ untuk perbaikan gizi dalam upaya pencegahan stunting.

Dengan menggunakan bantuan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara serius berupaya mencegah stunting dan penanganan daerah rentan rawan pangan, bersama kita tingkatkan kesejahteraan masyarakat, menuju Minut Hebat”, tukas Kadis Pangan Ir. Johana Manua.

(enol)