
Minsel – Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah.
SMA PGRI Poigar, adalah salah satu sekolah yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah, dari hasil pantauan beberapa awak media yang meliput di Biro Minsel dan DPRD Provinsi ternyata sekolah ini bisa dibilang belum pernah mendapat setuhan bantuan dari pemerintah dalam hal ini Pemprov melalui Dinas Pendidikan.
Menurut penuturan Kepala sekolah SMA PGRI Poigar Riffky R.Ngau S.Pd Rabu(27/03/2019),kalau tenaga Honor di sekolah yang dipimpinnya berjumlah 12 orang, dirinya sangat berharap pemerintah bisa menyetarakan tenaga honor sekolah suasta dengan tenag harian lepas (THL) di sekolah Negeri.
“Para tenaga honor jugakan anak bangsa yang statusnya sama dengan tenaga THL yang ada disekolah negeri, saya berharap ada kesetaraan status dan jangan di beda – bedakan karena mereka juga mengabdi pada bangsa yang sama yakni Indonesia raya.”Ucap Kepsek Ngau.
Hal senada juga diucapkan Yucky Olii S.Pd tenaga honor yang sudah 6 tahun bekerja di sekolah tersebut, dari kebanyakan mereka mengeluhkan nasip mereka sebagai tenaga honor disekolah suasta, Yucky berharap ada kesetaraan antara tenaga honor dan THL sekolah negeri.
“Kami sebagai tenaga honor di sekolah PGRI Poigar Kabupaten Minahasa Selatan berharap agar nasip kami diperhatikan oleh pemerintah agar kami juga bisa merasakan seperti yang dirasakan sekolahan negeri, kami jugakan anak bangsa yang mempunyai hak yang sama serta mengabdi pada negara yang sama.”keluh ” tenaga honorer Yucky Olii dan di aminkan rekannya Kerry Mongkol S.Pd.
Selain keluhan para tenaga Honor sekolah tersebut, sekolah ini juga masih sangat membutuhkan sarana komputer serta mebeler.
(Hezky)