
TOMOHON – Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak diwakili Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Pembangunan Royke Roeroe, SP, MAP menghadiri sekaligus membuka rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penilaian ADIPURA tahun 2019 di Rumah Dinas Walikota, Selasa (19/2/19).
Melalui Staf Ahli Royke Roeroe Wali Kota Eman menyampaikan bahwa pengaruh utama pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan telah diupayakan untuk terus disebarluaskan dan diimplementasikan dalam tiga dekade terakhir.
Namun demikian pelaksanaannya masih belum optimal yang ditandai dengan terjadinya berbagai isu lingkungan hidup seperti pencemaran air, udara, pesisir dan laut atau kerusakan lingkungan berakibat banjir, longsor, kekeringan dan kebakaran hutan, terjadinya berbagai dampak pemanasan global dan perubahan iklim.
“Bahkan oleh berbagai pihak masih dianggap sebagai isu pinggiran sehingga belum masuk ke dalam arus tengah pembangunan nasional dan daerah,” ujar Roeroe.
Lanjutnya, akar permasalahan tersebut, antara lain karena adanya konflik kepentingan antara pelestarian fungsi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi. Disamping itu hal ini terjadi karena pemahaman tentang lingkungan hidup di kalangan masyarakat umum masih lemah.
“Berbagai upaya dan dukungan harus dilakukan dan diberikan untuk mengatasi persoalan-persoalan lingkungan termasuk dukungan politik dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), serta dukungan dari kalangan masyarakat luas (Civil Society),” jelasnya.
Namun setiap orang juga berkewajiban melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah lingkungan hidup dibutuhkan kebersamaan dan harus menjadi komitmen bersama dengan tindakan nyata semua pihak. Masalah lingkungan tidak harus dilihat semata-mata sebagai krisis namun menjadi peluang untuk membangun.
“Persoalan-persoalan lingkungan bukan hanya berkaitan dengan sumber daya alam yang diekstrasi atau terpolusi tetapi juga dengan hal yang sangat sederhana, yaitu pencemaran lingkungan dikawasan perkotaan seluruh indonesia termasuk kita disini di Kota Tomohon merupakan salah satu lingkungan yang menonjol,” tandasnya.
Untuk itu kata Roeroe, dalam pelaksanaan program ADIPURA tahun 2019 akan mempersiapkan kembali, menata lingkungan yang ada disekitar, agar dapat merubah wajah Kota Tomohon.
“Penting untuk menjadi komitmen kita bersama, agar meraih kembali penghargaan ADIPURA di Kota Tomohon yang kita cintai, yang kita tahu bersama membutuhkan kerjasama kita semua,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hal tersebut maka keterlibatan seluruh komponen masyarakat maupun pemerintah menjadi ujung tombak keberhasilan kegiatan ini. Penanganan sampah mulai dari hulu ke hilir atau mulai dari rumah tangga hingga ke tempat pembuangan akhir perlu diperhatikan.
Begitu juga dengankebersihan di seluruh wilayah kota baik jalan, pasar, terminal, sekolah, puskesmas, sungai, tempat-tempat ibadah, hutan kota, taman kota, perkantoran, pertokoan, permukiman, bank sampah, dan tpa harus dijaga dengan baik. Bukan semata-mata untuk mengejar penghargaan adipura tetap menjadi sebuah kebutuhan.
“Demi mewujudkan masyarakat Kota Tomohon yang religius, berdaya saing, demokratis, sejahtera, berbudaya dan berwawasan lingkungan menuju kota wisata dunia, sesuai visi Kota Tomohon,” jelasnya lagi.
Dalam kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap tanggal 21 Februari. Semakin baik dalam pengelolaan sampah sebagai upaya melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia menjadi motivasi utama dalam pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2019.
Sebelumnya pada peringatan hari jadi Kota Tomohon yang ke 16 pemerintah Kota Tomohon telah melaksanakan program nasional yaitu “Mengurangi Sampah Plastik” dengan mencanangkan penggunaan tumbler yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik di Kota Tomohon.
Juga pada peringatan hari jadi Kota Tomohon yang ke 16 telah dilaksanakan gerakan masyarakat (GEMA) “sehari bersih-bersih sampah” yang dilaksanakan bukan hanya perangkat daerah Kota Tomohon tapi seluruh komponen masyarakat Kota Tomohon mulai dari anak-anak sampai orang dewasa .
Kadis Lingkungan Hidup Kota Tomohon Novi A.H Politon, SE mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun perilaku masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya secara partisipatif dalam pengelolaan lingkungan hidup dan tercapainya fisik Kota Tomohon yang bersih, hijau dan Asri yang dibuktikan dengan perolehan penghargaan ADIPURA.
Selaku Narasumber pada kegiatan ini Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Sulut Ir. Marlye Gumalag, M.Si, dihadiri oleh keterwakilan seluruh SKPD Kota Tomohon dan BUMD Kota Tomohon. (denny)