
MINSEL – Pelaksanaan kegiatan peluncuran Alkitab Perjanjian Baru berbahasa Tontemboan yang dilaksanakan di Area Gereja GMIM Sentrum Imanuel desa Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada Sabtu,(29/01/2019),mendapat tanggapan positif dari Dosen Ilmu Politik Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado juga sebagai pemerhati budaya yakni Dr.Ferry Liando yang berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut.
Menurut Liando peluncuran Alkitab Perjanjian baru berbahasa tontemboan adalah suatu langka baik yang sudah dilakukan, dirinya mengatakan kegiatan ini bermakna dua pesan yakni pesan keagamaan dan pesan kebudayaan, kegiatan seperti ini harus perlu di dorong sebap sudah tidak banyak generasi muda kusus nya di Minsel yang mengerti soal tradisi.
” Peluncuran Alkitab berbahasa Tontemboan menunjukan kepada kita bahwa betapa penting nya bahasa tradisional untuk kita kembangkan di tanah Toar Lumimuut ini,ini akan menjadi contoh bagi daerah – daerah lain karena penggunaan bahasa daerah kalau tidak digalakkan akan punah.Saya juga sudah mengusulkan kepada pemerintah kalau kegiatan seperti ini harus sering dilaksanakan meskipun dalam bentuk yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama,ini menjadi pesan untuk kita semua bahwa bagaimana melestarikan budaya yang sudah mulai punah “Ungkap Dr.Ferry Liando kepada wartawan media ini usai pelaksanaan kegiatan.
Liando juga menyampaikan terimakasih nya buat panitia penyelenggara hingga kegiatan ini bisa terselenggara.”Terimakasih buat panitia penyelenggara yang sudah berupaya hingga kegiatan peluncuran Alkitab perjanjian baru berbahasa Tontemboan bisa terlaksana dengan baik dan semogah kedepan akan ada kegiatan – kegiatan seperti ini yang mengangkat budaya dengan tema yang berbeda namun memiliki makna yang sama.”papar Liando .
Tampak hadir dalam kegiatan peluncuran Alkitab ini, Ketua majelis pertimbangan sinode Sumakul,Ketua darma wanita prov Sulut silangen Lombok, perwakilan Pemkab Minsel Kadis Perumahan dan pemukiman Franky Mamangkey,
Forum pimpinan kecamatan (Forkopimcam)
Para hukumtua tokoh agama dan tokoh masyarakat.
(Hezky)