Sulut- Anggota DPRD Sulut Teddy A.H Kumaat SE mengadakan Reses III tahun 2018 diKelurahan Wanea, Kecamatan Wanea, Sabtu (08/12/18) Siang,
Reses III Teddy Kumaat kali ini di hadiri oleh perangkat Desa yang ada dan, Tokoh-tokoh masyarakat, dan juga ahli politik yang ada dan juga masyrakat kelurahan Wanea.
Teddy berharap dalam aspirasi kali ini ada masukan-masukan mengenai masalah ekonomi, apalagi saat ini menjadi pokok permasalahan di Sulut mengenai masalah kopra dan Kelapa.
Aspirasi kali ini datang dari tokoh masyarakat memberikan masukan mengenai bidang pertanian dan juga mempertanyakan soal masalah kemeresotan harga Kopra yang sangat minim
“Prahara ekonomi terlantar, harga kopra sangat min, ini bisa mendistribusikan kemiskinan di Sulut,dan ini menciptakan krisis perekonomiam kepada pemerintah, saya berharap Pemerintah bisa cari solusi untuk masalah kopra kedepan,”pungkas Pak Maxi
Selain itu datang dari ahli politik Bapak Wempi, mengatakan agar sebagai anggota Dewan yang ada bisa mendorong pemerintah Sulut untuk melakukan strategi untuk masalah kelapa saat ini
Begitu juga dengan Bapak Alex, dirinya mengungkapakan bahwa dia sudah mengkaji perkelapaan di sulut seperti di lihat dari perncanaan atau pengelolaan yang dulu sangatlah ekpektif karena di ikuti dengan aturan perundang-undangan yang ada, tidak ada sembarangan menebang pohon kelapa.
“tidak seperti sekarang ini banyak lahan perkebunan kelapa di bangun perumahan,membagun lapangan golf dan menebang pohon kelapa, permintaah pembuatan rumah di paniki, malalayang dan lainnya, sampai saat ini tidak ada jaminan atau peraturan menjakau pohon kelapa ini,”Terang Alex
Lanjutnya dia berharap lewat dukungan data yang sudah di siapakan kiranya DPRD dapat menghasilkan peraturan yang beru untuk ekstensi perkelapaaan yang ada di Sulut
Menanggapi hal tersebut Teddy Kumaat mengungkapkan bahwa bangunan ekonomi di satu negara sangat menjalin hubungan sehingga bisa di lihat bagaimana komperatif menjadi kompertitif.
(ika)