
MANADO – Dalam kapasitas sebagai Ketua Komisi Pria Kaum Bapa (PKB) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Wali Kota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA diundang dan diminta untuk menjadi Khadim dan memimpin ibadah keluarga besar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), di gedung BI, Jalan 17 Agustus Manado, Rabu (24/10/18) pagi tadi.
Dalam khotbahnya yang didasarkan pada bacaan Alkitab Kejadian 6 ayat 13 sampai 22, Penatua Vicky Lumentut mengatakan kesetiaan dan kepatuhan Nuh kepada Allah patut diteladani. Karena kepatuhan itulah, Nuh dan keluarganya selamat dari bencana besar air bah yang pernah terjadi di bumi ini.
“Nuh bergaul dengan Allah dan dipakai untuk mengajarkan kebenaran. Dimana, proyek besar yang disuruh oleh Allah yaitu untuk membuat bahtera, dan Nuh dengan penuh sukacita tidak menolak perintah Allah itu,” ujar Pnt Vicky Lumentut.
Kepatuhan dalam kesetiaan kepada Allah menunjukan Nuh sangat dikasihi Allah, dibanding orang-orang yang hidup dizamannya.
“Kalau kita ikuti situasi waktu zaman Nuh tergambar bumi itu rusak. Oleh karna itu, Tuhan Allah mengambil sebuah keputusan untuk dilenyapkan. Dalam penciptaan bumi yang dipenuhi manusia turun temurun sampai cucunya, bumi akan dimusnahkan. Dalam keadaan bumi yang rusak, Nuh adalah orang yang sangat diandalkan oleh Allah. Nuh hidup benar, tidak bercela dan selalu bergaul dengan Allah. Dia menjaga hubungan pribadi dengan Allah. Karena bergaul dengan Allah adalah membuat hidup kita jadi benar,” tandas orang nomor satu di Manado itu.
Terkait pemanfaatan kemajuan teknologi dewasa ini, Walikota Manado dua periode tersebut mengajak untuk dipergunakan untuk kebaikan. Seperti penggunaan media social yang dijadikan sebagai alat untuk menyebarkan ujaran kebenaran yang membawa damai sejahtera dan sukacita.
“Marilah kita menggunakan teknologi dengan baik dan benar, karena kemajuan teknologi saat ini sangat pesat. Dimana-mana orang lebih suka menggunakan media sosial seperti facebook, twitter, WhatsApp, dan lain sebagainya sebagai sarana berkomunikasi, namun gunakanlah teknologi itu untuk menyebarkan ujaran kebenaran yang membawa kedamaian bagi sesama manusia,” tandasnya.
Olehnya, kata suami tercinta Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Manado Prof DR Julyeta PA Lumentut Runtuwene MS DEA itu, teknologi jangan gunakan untuk menyengsarakan orang serta menimbulkan keresahan dengan menyebarkan berita yang tidak benar atau hoax.
“Jangan gunakan teknologi untuk menyengsarakan orang lain, atau mematikan orang lain. Apalagi, bersifat hoax dengan tujuan membunuh karakter kita sebagai orang percaya. Kerja adalah ibadah yang harus kita lakukan. Kalau kita ingin seperti Nuh, kita harus bergaul dgn Allah. Doa dan firman adalah sangat penting, agar kita dapat bergaul dengan Allah, dan kita dapat diajarkan tentang hidup yang teratur dan takut akan Tuhan. Tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan bersama Tuhan. Dengan kita bergaul dengan Allah, kita akan tau hal-hal yang benar,” pungkasnya.
Tampak hadir dalam ibadah tersebut Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo, serta jajaran pimpinan lainnya.(redaksi)