MINSEL – Pada Agustus 2017, BMKG merilis prakiraan Musim Hujan 2017/2018 di Indonesia. Saat itu dinyatakan bahwa secara umum awal Musim Hujan di wilayah Indonesia akan terjadi mulai bulan Oktober dan November tahun 2017. Sejalan dengan akan berakhirnya musim penghujan maka kita akan bersiap menghadapi musim kemarau
Hasil monitoring dan analisis di lapangan hingga akhir bulan Januari 2018, sebanyak 97.1% wilayah Zona Musim di Indonesia telah memasuki Musim Hujan dan musim hujan diprakirakan akan berakhir pada bulan April.
Sejalan dengan akan berakhirnya musim penghujan maka kita akan bersiap menghadapi musim kemarau. Dari pertimbangan kondisi dinamika atmosfer terakhir dan faktor faktor pengendali iklim di Indonesia maka awal musim kemarau diprakirakan akan mulai pada akhir April – Juni 2018.
Daerah yang pertama memasuki musim kemarau Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Selanjutnya perkembangan daerah yang akan mengalami musim kemarau akan bertambah dari bulan ke bulan. Puncak Musim panas 2018 diprediksi terjadi pada bulan Agustus – September 2018.
Pada saat puncak musim kemarau di wilayah Indonesia perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan.
Untuk musim kemarau tahun 2018 diprakirakan tidak separah musim kemarau tahun 2015 karena sampai dengan pertengahan tahun 2018 iklim di Indonesia masih dipengaruhi La Nina lemah, sehingga kemarau tahun ini akan berimplikasi positif pada tanaman palawija dan tanaman semusim yang tidak teralu memerlukan banyak air.
Menanggapi hal tersebut Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel)DR.Christiany Eugenia Paruntu SE melalui Kepala bagian kehumasan dan Protokol Kabupaten Minsel Henri Palit SH melalui pesan WAnya, Minggu (10/06/18), memberikan himbauan buat masyarakat agar waspada dengan kebakaran serta jangan membuang puntung rokok sembarangan, apa lagi ke alang – alang mengingat sekarang sudah memasuki musim panas.
“Buat masyarakat agar tetap waspada dengan adanya kebakaran, jangan meninggalkan rumah dengan kompor yang sedang menyala, jangan membakar alang – alang di kebun karena akan memicu berkobar nya api ke perkebunan orang lain,sediakan stok air yang cukup untuk keperluan rumah tangga, karena menghadapi musim tersebut pasti akan banyak sumur yang akan kering,” ungkap Bupati melalui kabag Humas Henri Palit. (Hezky)