MINSEL – Peristiwa yang meng hebokan masyarakat Minahasa Selatan (Minsel) beberapa minggu yang lalu, terkait matinya ikan-ikan di muara sungai Desa Tongob dan Molinow Kecamatan Tenga Kabupaten Minsel yang diduga disebabkan oleh limbah buangan perusahaan yang memprodiksi tepung kelapa itu, yakni PT.Global yang katanya beracun.
Menurut pemerhati lingkungan Minahasa Selatan Karel Lakoy yang juga tercatat sebagai kordinator Environtmen Parliament Watch (EPW) Minahasa Salatan saat ditemui media ini, Kamis (19/04/18) menjelaskan bahwa, hasil dari limba buangan perusahan tersebut yang sudah diambil sampel nya dan diperiksa melalui pemeriksaan Laboratorium oleh petugas saat itu, harus di publikasikan secara transparan kepada masyarakat Minsel lewat media.
“Limbah buangan PT. Global Coconut yang sampel nya sudah diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk diperiksa di Lab,kalau bisa itu diumumkan hasil pemeriksaan nya secara transparan kepada masyarakat jangan ada kesan ditutup tutupi,” ujar Lakoy.
“Hal ini penting demi menjaga kepercayan masyarakat Minahasa Selatan kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas lingkungan hidup (DLH) Minahasa Selatan,” tegas Lakoy. (Hezky)