Hadapi Musim Kemarau, Tetty Ingatkan Masyarakat Agar Waspada Bahaya Kebakaran

Minahasa Selatan129 Dilihat
Bupati Minsel Christiany E Paruntu

MINSEL – Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau. Dalam pranata mangsa yang dikenal, pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Juli dan Agustus) disebut sebagai mangsa (musim) marèng, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember. Memasuki perubahan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau di Kabupaten Minsel, diprediksi bakalan jauh lebih lama dibandingkan Tahun kemarin.

Dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Maka Bupati Minahasa Selatan Christiany E Paruntu SE menghimbau, kepada seluruh masyarakat untuk selalu mawas diri dan tetap waspada. Himbauan ini dikatakan nya usai menjamu tamu Investor asal Jepang di R.M Moonik Pantai Alar, Selasa (1/8/17).

” Perlu nya kerjasama dari seluruh warga masyarakat dalam penanganan menghadapi segala situasi dan kondisi, serta ancaman bahaya disaat musim kemarau yang diprediksi akan lebih lama. Untuk itu saya menghimbau dan ingatkan kepada seluruh masyarakat, untuk tidak sembarangan menyalakan api di tempat-tempat yang rawan terjadinya kebakaran. Serta tidak sembarangan membuang puntung rokok, karena tindakan tersebut dapat memicu terjadinya musibah kebakaran, dan masyarakat sendiri yang akan dirugikan,” pungkas Tetty Paruntu sapaan akrab Bupati Minsel ini.

(Hezky)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Speed News Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *