Menderita Hidrocepalus, Juliandro Butuh Sokongan Dana Perawatan

Bayi Juliandro Manarisik saat dipeluk ibunya tercinta

MINSEL – Juliandro Manarisik anak berusia 1 tahun 8 bulan biasanya lagi lucu-lucunya, karena sudah belajar berlari dan bermain. Namun sayangnya ini tidak terjadi bagi bayi Juliandro. Warga Desa Paslaten 1 Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ini, hanya bisa terbaring lemah.

Pasalnya, sejak berusia 2 bulan Juliandro telah divonis dokter, menderita Hidrochepalus atau pembesaran kepala.

Menurut Rina Manarisip (29) Ibu Juliandro, sejak lahir Julio di RS Kalooran Amurang sudah tidak normal. Tempurung kepala bagian belakang lembek, kemudian  memasuki usia 1 bulan, keluar cairan bening dari telinga.

“Saat itu belum diketahui sakit apa yang diderita anak saya ini.  Waktu Julio berumur 2 bulan sewaktu dibawa ke RS Kalooran untuk diperiksa, oleh dokter yang menanganinya mengatakan anak kami  Julio terkena penyakit Hidrocepalus,” terang sang Ibu dari Julio, Selasa (23/05/17).

Dikatakan Rina,  Julio sempat dirujuk ke rumah sakit Malalayang selama 2 minggu. Namun karena ketiadaan biaya akhirnya kami bawa Julio untuk dirawat di rumah saja.

“Sempat dirujuk ke Rumah Sakit Malalayang, tetapi karena biayanya mahal dan kami membawa pulang anak kami dan rawat dirumah saja. Saat ini saja untuk sehari-hari dan perawatan Julio, masih harus dibantu oleh orangtua yang juga tergolong sederhana. Apalagi selepas kepergian sang Ayah Julio yang hingga kini tidak diketahui penyebabnya, dari mana lagi untuk mendapatkan uang lebih untuk biaya pengobatan. Untuk sehari-hari saja susah, apalagi untuk membawa Julio berobat. Sudahlah biaya berobat, ongkos transport saja tidak mampu. Untung masih ada mama yang boleh membantu,” terang Rina sang Ibu dengan sedih.

Sambil memeluk Julio, Rina mengatakan karena keterbatasan biaya maka saya sebagai orang tua mengalami kesulitan untuk memberikan pengobatan, sehingga hanya mampu dirawat di rumah saja.

“ Sejak September tahun 2016, Julio tidak lagi dirawat secara medis. Lagi-lagi lantaran terbentur biaya. Sehingga pengobatan yang dilakukan berupa perawatan alternatif. Kita juga suka Julio sembuh dengan mendapat perawatan dari dokter, tapi bagimana lagi ongkos mengantar ke rumah sakit saja sudah sulit apalagi kalau sampai harus dirawat dalam jangka waktu lama. Jadi mau tidak mau hanya bisa di rumah saja,”terang Rina yang didampingi keluarga saat ditemui di rumahnya.

Ditambahkan Rina, keluarganya belum ter-cover oleh Jamkesda, Jamkesmas ataupun KIS.

“Sebenarnya kami sudah pernah meminta mendapatkan Jamkesda atau Jamkesmas tapi sampai sekarang belum. Saya seringkali hanya bisa menangis kalau melihat Julio. Tapi saya tidak tahu harus berbuat apalagi. Harapan saya kalau masih ada kesempatan Julio dapat dirawat dan sembuh. Dialah yang masih membuat saya kuat sampai sekarang,”ujar Rina.

Sementara itu Dinas Kesehatan Pemkab Minsel, ketika dihubungi mengatakan telah mengecek dan membenarkan ada bayi berumur 1, 8 tahun terkena Hidrochepalus.

“Memang anak itu terlahir dari keluarga tidak mampu. Kami akan berupaya memberikan bantuan dan mencoba menguruskan Jamkesda atau Jamkesmas. Julio harus cepat dirawat dan kami berupaya membantu agar bisa dibawa ke rumah sakit Prof Kandow secepatnya,”jelas Kepala Dinas Kesehatan Minsel melalui Sekertarisnya dr Erwin Schouten.

 (Hezky)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Speed News Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *