MANADO — Informasi makar pada 2 Desember nanti yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian beberapa hari lalu, harus turut diantisipasi Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
“Pemerintah daerah harus turut mewaspadai kemungkinan terjadi di daerah,” ujar pengamat kemasyarakatan Mardan Umar, kemarin. Menurut dia, langkah antisipasi harus segera dilakukan secara maksimal, dalam bentuk pengawasan terhadap warga pendatang.
“Dalam hal ini, bentuk antisipasi itu harus dimulai dari tingkat pemerintah lingkungan dan kelurahan,” ungkapnya. Dia mengatakan, pengawasan terhadap warga pendatang perlu dilakukan untuk mengantisipasi kehadiran terduga pembuat makar.
“Pembuat makar bisa saja hadir tanpa diduga di dalam sebuah lingkungan tanpa kita sadari, makanya sebaiknya para pendatang diawasi ketat,” terangnya.
Selain itu, kata dia, pemerintah kelurahan juga harus melakukan pendataan penduduk secara detail.
“Termasuk di kawasan kos-kosan maupun kontrakan. Harus didata penghuninya. Jangan sampai para terduga pembuat makar menginap di situ,” jelasnya.
Senada dikatakan legislator DPRD Manado Bambang Hermawan. Dia menegaskan, pemerintah tidak bisa lengah, meski hanya sedetik.
“Sebab, segala kemungkinan yang tidak baik pasti ada. Makanya jangan lengah,” ujarnya. Dia mengungkapkan, pengawasan terhadap warga bukan hanya dilakukan di saat ini saja.
“Sebenarnya, tidak ada informasi makar pun, harus tetap waspada dan pengawasan tetap jalan,” tegasnya. Sementara itu,
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Linmas (Kesbangpol-Linmas) Manado,Drs Hanny Solang melalui Sekertaris Kesbangpol Drs Ivan Sumampouw mengungkapkan, saat ini Tim Terpadu Pemkot Manado terus melakukan pemantauan di berbagai titik, untuk mengantisipasi kemungkinan negatif yang bakal terjadi,” terangnya.
Selain itu, dikatakannya, Program Keamanan Lingkungan (Prokamling) masih tetap diaktifkan di setiap lingkungan dan kelurahan. Sehingga, lanjut dia, kondisi keamanan Kota Manado masih terhitung stabil.
“Sekarang tinggal bagaimana kita menjaga keamanan tersebut secara lebih baik lagi sehingga peluang masuknya provokator bisa diminimalisasi sekecil mungkin,” tandasnya.
(romel)