
TOMOHON, (speednews-manado.com) – Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tomohon Budi Sarjono Bc IP kepada sejumlah wartawan di kantornya, Jumat (22/4/2016) mengatakan indikasi secara umum memang narkoba banyak di Lapas/Rutan yang ada di seluruh Indonesia, kami bersyukur di LPKA Tomohon sesuai dengan anjuran Menkenhum bahwa untuk zero Halina kami berkiat dengan teman-teman pegawai LPKA Tomohon untuk tidak ada narkoba di LPKA ini. Artinya LPKA Tomohon itu siap untuk zero Handphone, Pungli dan Narkoba (Halina) khususnya untuk narkoba.
Dan untuk mewujudkan hal tersebut kata Sarjonopighaknya melakukakan upaya-upaya pemeriksaan secara rutin yang dilakukan kepala keamanan dibantu oleh beberapa tenaga LPKA dan tentunya bekerjasama dengan Polres dan BNK Tomohon untuk melakukan penggeledahan di dalam blok.
Dan seandainya dalam penggeledahan terdapat hal-hal yang melanggar hukum (narkoba) akan kami laporkan kepada pihak yang berwajib, namun kami yakin bahwa pegawai dan warga binaan di LPKA Tomohon ini sudah kiat bersama-sama dalam memberantas narkoba. Dan sudah lima tahun terakhir di LPKA ini tidak ada narkoba yang masuk.
“ Sekarang kan banyak di Lapas/Rutan di Indonesia yang ditemukan narkoba, jadi menurut saya seandainya diluar tidak ada narkoba saya yakin dengan pasti didalam tidak ada, karena diluar ada, otomatis didalam ada, jadi berantas dulu yang diluar jangan yang didalam yang diobok-obok,” kata Sarjono seraya menambahkan kalau di LPKA Tomohon ini bersih dari narkoba.
Dan untuk di LPKA Tomohon saat ini keamanan kondusif, pembinaan berjalan, kegiatan anak-anak berjalan dan secara umum LPKA bebas Halina.
Ditempat yang sama Kepala Divisi Permasyarakatan (Kadiv PAS) Kemenkumham Sulut Anthonius Ayorbaba SH MSi menambahkan jika ada pegawai yang terlibat peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Lapas dan cabang Rutan akan dipecat, dan ini ketegasan dari Menteri Hukum dan Ham yang harus dilakukan. Dengan penertiban Lapas dan Rutan maka kedepan semua akan dibenahi jadi tidak diperkenankan pegawai memasuki area blok membawa handphone.
“Kami tetap berkomitmen dan mendorong terus dan sudah mendeklarasikan bahwa pada 27 April 2016 puncak acara di Lapas Bitung akan deklarasikan antara Kakanwil, Kapolda ,Danrem dan kepala BNP Sulut untuk memastikan bahwa seluruh Lapas dan Rutan di Sulut akan zero Narkoba dan kami optimis karena jumlah narkoba di Sulut hanya 104, untuk itu kita akan berupaya dan bekerja keras untuk menjadikan Sulut bebas Narkoba dan kalau itu bisa terealisasi maka satu-satunya kantor wilayah di Indonesia yang zero narkoba untuk Lapas/Rutan adalah Sulawesi Utara dan itu menjadi komitmen yang akan kita lakukan,” ujar Ayorbaba.
Ketika ditanya mengenai fasilitas mewah yang sering didapat oleh warga binaan didalam Lapas/Rutan Ayorbaba mengatakan, untuk Sulawesi Utara kami sudah datangi dan meneliti semua tidak ada fasilitas mewah atau yang lebih diistimewakan.
“Semua warga binaan mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama. Dan tentu pengawasan akan kita lakukan kedepan agar tidak ditemukan fasilitas mewah di Lapas/Rutan yang ada di Sulut,” imbuhnya.
(DENNY POLUAN)