TOMOHON, (speednews-manado.com) – Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian RI melalui dinas Pertanian dan Peternakan provinsi Sulawesi Utara bekerjasama dengan dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tomohon, Kamis (25/2/16) menggelar Workshop Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) zoonosis dan kesejahteraan hewan (Kesrawan) di lokasi wisata Kelong Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon.
Direktur kesehatan masyarakat veteriner direktorat kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat Kementerian Pertanian RI dr hewan Sri Mukartini MA PPSC pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan KIE Zoonosis ini difokuskan kepada peningkatan kesadaran masyarakat melalui kegiatan komunikasi informasi dan edukasi namun tetap dalam rangka pengendalian Zoonosis, khususnya yang diamanatkan dalam ketetapan Menteri pertanian untuk mendapat prioritas pengendalaian dan penanggulangannya.
Dikatakannya Sulawesi utara dipilih dilaksanakannya kegiatan ini atas dasar hasil pertemuan antara kementerian kesehatan dan direktorat kesehatan hewan yang menyebutkan bahwa Sulut merupakan satu dari tiga lokasi yang masih tinggi kasus rabiesnya selain NTT dan Sumatera Utara di Pulau Nias. Mukartini menguraikan target sosialisai kepada anak sekolah dikarenakan selain anak-anak masih mampu menyerap ilmu dengan cepat, juga karena lebih dari 50 % kasus rabies terjadi pada anak-anak dan berakibat fatal, selain itu masyarakat umum pun perlu untuk mendapatkan sosialisasi ini.
“Apresiasi kepada provinsi Sulut umumnya dan Kota Tomohon khususnya yang telah sukses melaksanakan rangkaian kegiatan KIE zoonosis diwilayah Kelurahan Tumatantang dan Tumatantang satu sejak tahun 2015 dan KIE kesejahteraan hewan di SMP N 3 Tomohon yang baru berjalan mulai tahun ini yang ditandai dengan terbentuknya kelompok siswa peduli kesrawan,” ujar Mukartini.
Sementara itu Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak, yang hadir pada kesempatan itu mengatakan dalam upaya pemerintah mengantisipasi penyakit ternak, pihaknya telah memprogramkan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, adapun program dan kegiatan yang telah dan nantinya akan dilaksanakan berkaitan dengan program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak yakni berupa pengadaan vaksin rabies, pengadaan peneng (kalung anjing), pengadaan peralatan laboratorium untuk pemeriksaan rabies, vaksinasi rabies di tingkat kelurahan, pelatihan bagi petugas vaksinator.
Bahkan Eman mengatakan kalau tidak ada halangan, pada tahun ini di Kota Tomohon akan dibangun berupa laboratorium yang difasilitasi dengan alat pemeriksaan rabies, sehingga ketika ada kasus rabies pada hewan akan memudahkan proses pemeriksaanya.
“Saya berharap kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi para peserta terlebih pada para siswa dan nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat umum, sehingga masyarakat pun dapat memahami dengan baik bagaimana mencegah dan mengatasi penyakit ternak,” tutup Eman.
Workshop diikuti oleh 23 Provinsi di Indonesia yang merupakan perutusan dari unit/instansi terkait masing-masing provinsi. Hadir Pula Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan, kepala balai kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner Provinsi Sulut Ir Grace D M Sela, Kadis peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Jawa Tengah DR Ir Agus Wariyanto, Kadis pertanian peternakan dan perikanan Kota Tomohon Ir Ervinz D Liuw MSi. Kegiatan tersebut juga turut dimeriahkan para murid SD Inpres Tumatantang yang tergabung dalam kelompok dokter hewan cilik dan para murit SMP N 3 Tomohon sebagai kumpulan kesrawan, yang menampilkan yel yel yang berkaitan dengan peduli akan rabies dan penanganannya. Disela kegiatan pihak direktorat kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat kementerin RI bersama Walikota dan Wawali Tomohon menyerahkan berbagai penghargaan kepada unsur kelurahan dan sekolah atas partisipasi dan peran aktif dalam kegiatan KIE zoonosis. (DENNY)