MANADO,(speednews-manado.com)–Pada era modernisasi saat ini, resiko kecelakaan semakin meningkat baik dalam lingkungan rumah, di jalan serta dilingkungan kerja. Siapa saja bisa dihadapkan pada keadaan dimana dia dapat menjadi orang pertama dan mungkin satu-satunya yang berada pada lokasi kecelakaan.
Kondisi ini, mengharuskan orang tersebut harus memberikan pertolongan kepada korban tersebut sesuai dengan aturan hukum (Pasal 531 KUHP,pasal tentang kelalaian tidak memberikan pertolongan kepada korban yang dilihat atau di temukan). Menjadi pertanyaan apakah setiap masyarakat terlatih atau mampu untuk memberikan tindakan pertolongan pertama ? Apakah orang yang akan memberikan pertolongan sudah terlatih dalam bidang pertolongan pertama ?
Kondisi Kota Manado yang semakin berkembang, sebagai kota tujuan pariwisata juga sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, kecelakan merupakan berita sehari-hari yang ditemukan di media cetak maupun media elektronik, kecelakaan lalulintas, kebakaran bangungan/rumah, bencana alam tanah longsor dan kecelakaan kerja.
Melihat hal-hal yang terjadi di Kota Manado ini, maka Ketua PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Manado Prof DR J.P.A.Lumentut Runtuwene atau biasa dipanggil Bunda Paula, merasa penting untuk memberikan pendidikan Pertolongan Pertama (untuk kecelakaan dan bencana) kepada masyarakat Kota Manado, agar masyarakat Kota Manado bisa menjadi penolong bagi diri sendiri dan orang lain yang mengalami kecelakaan.
Begitu juga kepada petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Manado, sehari-harinya diketahui mengorbankan jiwa dan tenaganya, karena harus mempertaruhkan nyawa disaat menjalankan tugas dan tanggung-jawab. Pelatihan Pertolongan Pertama telah diksanakan di beberapa tempat, seperti Gereja Bethel Wilayah Sinkil Sindulang pada 31 Oktober lalu yang di ikuti oleh 30 peserta, dan Jumat (06/11) akhir pekan lalu di ruang Toar Lumimuut Kantor Walikota melakukan pelatihan kepada petugas pemadam Kebakaran Kota Manado dengan diikuti 34 peserta.
Ketua PMI Kota Manado Bunda Paula Lumentut juga ikut dalam kegiatan ini, dan melakukan beberapa tindakan pertolongan pertama. Dalam diskusi dengan peserta, Bunda Paula sangat memberikan apresiasi kepada petugas Pemadam Kebakaran yang dengan berani, mempertarukan nyawa demi memadamkan api, ini merupakan tugas yang tidak mudah, hanya orang terpanggil dan terpilih yang berada di pemadam kebakaran. Tugas tim pemadam kebakaran sangat beresiko, tetapi pesan Bunda Paula bahwa tugas pemadam kebakaran sangatlah mulia, tugas yang berat yang bisa mengancam nyawa.
“Sebagai Ketua PMI Kota Manado kami merasa penting untuk membantu para petugas damkar, dengan melakukan pelatihan pertolongan pertama, agar kedepan ketika petugas kebakaran mengalami kecelakaan saat bertugas maka teman-teman lain juga bisa memberikan pertolongan, selain petugas Damkar PMI akan berusaha membantu masyarakat untuk peningkatan kapasitas masyarakat lewat pelatihan pertolongan pertama juga. Karena mencegah lebih baik, dari pada mengobati dan itu sangat penting untuk diingat serta dihindari,” ujar Bunda Paula yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Manado ini. (Tim)