SULUT–Pasangan calon (Paslon) Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Nomor Urut 3 yakni Benny Mamoto-David Bobihoe ternyata tidak hanya terdepan dalam Debat Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut. Namun lebihnya, selain telah mengukir berbagai prestasi dan menunjukkan karya bagi rakyat, kedua tokoh ini perlu dikenal lebih jauh.
Seperti kalimat rendah dan cerdas yang disampaikan Benny Mamoto calon Gubernur Sulut yang juga pernah menjabat posisi penting di dijajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) ini, saat ditanya soal pentingnya sebuah gelar dan jabatan bagi dirinya. Dengan rendah hati, Benny menyebutkan bahwa semua gelar atau jabatan hanyalah anugerah Tuhan yang tidak kekal.
”Saya tidak pernah memikirkan apakah jabatan saya yang berdasarkan Surat Keputusan Presiden sepantasnya memakai pangkat Irjen Polisi atau tidak. Yang saya pikirkan bagaimana tugas saya sebagai umat Tuhan dapat dijalankan dengan baik sehingga nama-Nya dipuja dan dipuji oleh semua umat manusia,” kata Benny Mamoto.
Berikut ini, beberapa hal penting yang menjadi dasar dan pegangan bagi pasangan BeDa (Benny-David). Dalam menjalankan kepemimpinan, Benny seorang Purnawirawan Polisi yang disipiln dan memiliki beragam prestasi dan David Bobihoe yang merupakan mantan Bupati Kabupaten Gorontalo Terbaik dua periode ternyata mempunya kesamaan. Sebagaimana disampaikan tim media BeDa, menyampaikan 10 hal yang harus warga ketahui tentang Benny Mamoto, yang sedang dan akan Benny jalankan ketika terpilih menjadi Gubernur Sulut;
- Niatean yang berarti mempunyai hati
- Jenderal Pemburu Koruptor
- Mawai – Mempunyai kekuatan dan dapat di andalkan
- Senyum Ramah Pemburu Narkoba
- Cerdas atau yang disebut syarat pemimpin ‘Ngaasan’.
Artinya, memiliki keahlian mengurus Taranakatau Ro’ong. Dengan Program Poros Maritim oleh Presiden Jokowi dan di bukanya Bitung sebagai gerbang utara Indonesia ke Samudera Pasifik. Maka dibutuhkan seorang dengan kapasitas ‘Ngasaan’ untuk mengurus tanah dan warga Bitung. Benny Mamoto telah membuktikan karir akademiknya dengan mendapatkan Gelar Doktor dari Universitas Indonesia. Di Kepolisian maupun BNN, dia disebut sebagai salah satu Jenderal dengan tingkat kecerdasan tinggi, pernah sekali dalam tahun yang sama, dirinya mendapatkan dua kali kenaikan pangkat.
- Jenderal Tanpa Pengawal
- Atlit Olaharaga dengan Setumpuk Prestasi
- Anak Kawanua dengan 30 Rekor MURI dan 7 Rekor Dunia
- Mendidik dengan Teladan bukan dengan kata-kata
- Tonaas Wangko Penjaga Nilai Budaya.(romel)