TOMOHON,(speednews-manado.com) -Ketua Komisi Pelayanan Remaja Sinode (KPRS) GMIM Pnt Moody Rondonuwu mengatakan keterlibatan Syerly Adelyn Sompotan (SAS) sebagai Ketua Panitia Remaja Teladan GMIM 2015 patut menjadi teladan dan di apresiasi.
Hal ini dikatakan Rondonuwu disela-sela acara pemilihan Remaja Teladan (Retel) Sinode GMIM 2015 di Aula Bukit Inspirasi (ABI) Tomohon Sabtu (03/10/15).
“Dari Komisi Pelayanan Remaja Teladan (KPRS) melihat ini adalah sesuatu yang patut di teladani kenapa,? karena ada warga GMIM yang perduli terhadap remaja.Beliau (Sas) adalah pembina remaja dan sudah beberapa dalam kegiatan remaja memberikan diri,waktu,tenaga dan semuanya untuk berkorban bagi pelayanan gereja.Karena itu KPRS memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SAS bukan sebagai Kak Pembina tapi sebagai warga GMIM karena suksesnya acara ini tidak lepas dari kontribusi dan peran dari SAS,” Kata Rondonuwu.
Sementara itu SAS yang juga sebagai Ketua Panitia Retel Sinode GMIM 2015 dalam sambutannya mengatakan bahwa ini adalah kali yang ketiga dirinya terlibat dalam kegiatan Remaja Sinode GMIM.
“Ini yang ke-3 kali saya terlibat dalam pelayanan remaja,yang pertama tahun 2013 menjadi bendahara perkemahan remaja GMIM di Kayuwatu,yang ke-2 tahun 2014 menjadi ketua Panitia Natal Remaja sinode GMIM rayon Minut dan di tahun 2015 ini menjadi ketua Panitia Retel Sinode GMIM,”Ungkapnya.
Lanjutnya,Pemilihan Retel tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dan tahun ini sudah yang ke-13 kali KPRS mengadakan pemilihan Retel sinode GMIM.
Tentunya ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun 2015 ini kami melaksanakan seleksi di setiap rayon dan ini sebgai laporan kami kepada KPRS bahwa kami mengadakan seleksi di 11 rayon dimana setiap rayon mempunyai juaranya masing-masing.
Dan dari 11 rayon tersebut di utus untuk ke tingkat Sinode,dan kurang lebih 5 bulan kami mengadakan seleksi tertulis dan untuk Tomohon dilaksanakan di Gereja GMIM Pniel Kakaskasen.
Dan di 10 rayon lain dilakukan secara serentak,dan hasil dari itu kami adakan seleksi wawancara yang dilakukan di Gereja GMIM Baitani Matani dan akhirnya masuk pada karantina hingga masuk pada grand final saat ini.
“Kami dari Panitia ingin melakukan yang terbaik bagi Tuhan jika ada kekurangan kami mohon maaf pada KPRS biar Tuhan yang menambahkan.Kami berharap 37 Finalis ini bisa tetap menjadi garam dan terang bagi orang lain,” Ujarnya.
Sebagai ketua Panitia Sas juga mengucapkan terima-kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu Panitia sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik. (Denny)